Kerusuhan di Tanjung Balai Sumut dan Pembakaran Rumah Ibadah Vihara

Di daerah ane, masjid tuh dikelilingi orang kristiani dari berbagai suku, mulai nias sampai batak. Malahan banyakan kristianinya dari pada muslimnya yang tinggal disekitar masjid. Gak ada tuh yang protes kalo masjid lagi Adzan lima kali sehari.

 Eh... ini "satu" orang Tionghoa cari rusuh.

 Adzan tuh, udah dari zamannya nusantara Indonesia masih dalam bentuk kerajaan udah ada dari dulu, jadi adzan ada di Indonesia jauh sebelum orang Tionghoa datang ke Indonesia.

Kalo gak suka sama yang namanya adzan, dan gak suka ngedengerinnya, ya mending balik aja sana ke Tiongkok (red: China). Gak usah cari rusuh dan memprovokasi warga supaya berlaku rasis.

Kalo ditanya "siapa duluan yang rasis?" atau "siapa provokator rasisme?", jangan bilang/jawab penduduk muslim sekitar yang rasis duluan, Dipake tuh otak, lihat situasi, jelas-jelas si ibu orang Tionghoa itu yang memaki-maki muslim sedang menjalankan ibadah, ya jelas ibu orang Tionghoa itu duluan yang rasis dan sebagai dalang alias provokator rasisme, bukan muslim.

Islam ini agama damai, kalo gak ada yang ganggu ya gak bakal ada yang ribut2. Apalagi si ibu sampe memaki-maki muslim yang ingin menjalankan ibadah.  

Related Posts:

1 Response to "Kerusuhan di Tanjung Balai Sumut dan Pembakaran Rumah Ibadah Vihara"

  1. Pengen jadi jutawan hanya dengan 20.000
    Ayo daftar dan mainkan gamenya ya boss
    Di Situs Judi Online Terpercaya seAsia
    dewalotto Link :
    dewalotto.club

    BalasHapus